h1

Shalat Khusyuk Penenang Hati Bag I

Mi’raj Manusia

Allah SWT, dengan kasing sayang-Nya yang tidak terkira, tela memberi kesempatan pada manusia untuk melakukan mi’raj(mikraj); perjalanan spiritual menuju alam malakuti dan menjadikan shalat sebagai tangga menuju alam yang lebih tinggi. Dengan shalat, manusia yang selalu diliputi kecendurang hawa nafsu dan terpenjara hasrat-hasrat kebinatangan. Mampu menyingkap kegelapan-kegelapan alam materi. Melepaskan diri dari daya tarik (menyeret pada) kerendahan dan menyingkirkan penghalang-penghalang yang melintang dihadapannya guna mencapai alam yang lebih tinggi. Dengan shalat, manusia berdialog dengan Tuhannya tanpa perantara, mengungkapkan isi hatinya, dan memohon pada-Nya agar terbebas dari cengkeraman setan dan hawa nafsu yang mengepung dirinya.

Shalat adalah puncak perjalanan spiritual manusia, sarana dialog dengan Yang Maha Kuasa, perantara turunnya rahmat ilahi, benteng yang kokoh untuk melawan serangan hawa nafsu dan setan, serta penjaga manusia dari kesalahan dan dosa. Shalat juga merupakan sarana pendakatan diri pada Yang Maha Mulia sekaligus kunci penghambaan murni pada-Nya.

Keindahan Ucapan Para Imam Maksum.

  1. Rasullah saw bersabda: “Shalat adalah mikraj orang-orang mukmin“.
  2. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata : “Shalat adalah tiang agama“.
  3. Imam Ali berujar : “Shalat adalah benteng yang kokoh dari serangan setan“.
  4. Imam Shadiq berkata : ” Shalat adalah timbangan(tolak ukur), siapa yang mengerjakan dengan sempurna, maka memperoleh pahala yang sempurna“.
  5. Imam Ridha berkata : “Shalat adalah sarana pendekatan setiap orang yang bertaqwa“.
  6. Nabi Muhammad saw bersabda : “Sesungguhnya shalat adalah hidangan Allah di bumi yang disajikan sebanyak lima kali dalam sehari bagi orang-orang yang mendapatkan rahmad-Nya“.
  7. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata : “Shalat menyebabkan turunnya rahmad Allah Yang Maha Penyayang“.
  8. Rasullah saw ditanya, “Apakah amalan yang terbaik?” Beliaw bersabda : “Shalat di awal waktu“.
  9. Imam Ja’far ash Shadiq berkata : ” Para mengikut kami akan diuji dengan waktu-waktu shalat. Bagaimana menjaga waktu-waktu tersebut“.
  10. Imam ash Shadiq berkata : ” Syafaat kami tidak akan diperuntukan bagi orang yang menyepelekan shalat“.

Menyepelekan shalat bukanlah meninggalkan shala. Meninggalkan shalat menyebabkan seseorang jauh dari rahmat Allah dan menjerumuskanny dalam neraka. Ini sebagaimana dinukil dalam Alquran ketika para penghuni neraka di tanya, “Mengapa kalian berada di Neraka?” mereka menjawab “Kami tidak tergolong orang-orang yang melaksanakan shalat“.

Banyak riwayat yang menjelaskan dan menegaskan bahwa shalat adalah batas antara keislaman dan kekafiran. Seseorang, ketika memasuki lingkaran keislamanm setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, harus mempelajari shalat. Bila meninggalkan shalat, berarti telah melangkahkan kaki keluar dari lingkaran keislaman. Rasullah bersabda, “Pemisah bagi seorang hamba dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat“.

— Bersambung